Terkait banyaknya tuaian kritik dari masyarakat mengenai kondisi dermaga apung HDPE di pelabuhan speedboat Bulang Linggi Tanjunguban, dimana hasil dari pengerjaannya terkesan tidak memperhatikan aspek keselamatan jiwa pengguna nantinya, baik yang datang ataupun berangkat menuju Telaga Punggur Batam, maka media ini mencoba mengkonfirmasi kepada Kepala Dinas Perhubungan (Dihub) Bintan, Insan Amin, Rabu (05/01/2021) siang.
Diketahui, pembangunannya memang mempergunakan APBD Provinsi Kepri, namun pengelolaannya nanti informasinya akan diserahkan ke Dishub Kabupaten Bintan. Insan Amin mengatakan bahwa beliau sudah koordinasi dengan Pemprov Kepri terkait pembangunan dermaga apung tersebut, dimana hasil akhir pengerjaannya menjadi sorotan masyarakat.
“Banyak masukan dan saran dari masyarakat, baik yang menghubungi langsung, di Media Sosial bahkan di media online.,” ujarnya.
“Semua masukan itu sudah kita koordinasikan dengan pihak terkait,” jelasnya.
Semwntara itu, Edi Jakar, mantan pelaut yang sudah melanglang buana ke berbagai negara dan berdomisili di Tanjunguban, langsung melihat kelokasi dermaga apung HDPE yang menjadi sorotan masyarakat ini.
“Bagaimana bisa dipergunakan bahkan kalau kondisi tangga terlihat sangat curam saat surut seperti ini, dan ironisnya, bahannya pun kalau dipijak saat kering bisa terpeleset karena lincin,” tuturnya.
“Jika dermaga apung ini tetap dipergunakan dengan kondisi seperti ini, dikhawatirkan malah membahayakan para penumpang nantinya ” lanjutnya.
“Diketahui, bahwa pembagunan dermaga apung ini menelan anggaran Rp 2 miliar lebih, tentunya itu semua sudah melalui proses dan mekanisme , termasuk kajian dan perencanaan yang matang,” ketusnya.
“Saya berharap dilakukan pembenahan, agar bermanfaat bagi masyarakat, dan bukan malah menyebabkan terjadinya masalah,” pungkasnya.